KALIMAT
Pengertian Kalimat
· Bagian
ujaran yang mempunyai struktur minimal subyek (S) dan predikat (P) serta
intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah lengkap dengan makna.
Unsur Kalimat
-
Subyek - Pelengkap
-
Predikat - Keterangan
- Obyek
Subyek (S)
· Bagian
kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda), sesuatu hal atau suatu
masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan.
Subyek biasanya diisi oleh kata/frasa benda (nominal), klausa,
frasa verbal.
Contoh:
·
Ayahku sedang melukis.
·
Meja direktur besar.
·
Yang berbaju batik, dosen
saya.
·
Berjalan kaki menyehatkan
badan.
·
Membangun jalan raya sangat
mahal.
Predikat (P)
· Bagian
kalimat yang memberi tahu melakukan (tindakan) apa atau dalam keadaan bagimana
subyek (pelaku, tokoh, atau benda dalam kalimat).
Predikat
(P) dapat pula menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jati diri subyek
(S).
Contoh:
·
Kuda meringkik.
·
Ibu sedang tidur siang.
·
Putrinya cantik jelita.
·
Kota Jakarta dalam kedaan aman.
·
Kucingku belang tiga.
·
Robi, mahasiswa baru
Obyek (O)
· Bagian
kalimat yang melengkapi predikat. Obyek biasanya diisi oleh nomina, frasa
nominal atau klausa.
Contoh:
·
Ibu menimang bayi.
·
Presiden mengundang tokoh LSM terkenal.
·
Slobodan Milosevic menculik lawan politiknya.
·
Pemerintah mengumumkan bahwa harga BBM akan
naik.
Pelengkap (Pel) atau Komplemen
• Bagian
kalimat yang melengkapi P. Letak Pel umumnya
di belakang P. Posisi ini sama dengan O.
Perbedaan Pel dan O.
-
Posisi O bisa diubah menjadi S, sedangkan Pel tidak
- Pengisi
Pel selain sama seperti pengisi O, juga diisi oleh frasa adjektival dan frasa
preposisional
- Letak
Pel selain di belakang P juga di belakang O.
Contoh:
o Banyak
orsospol belandaskan pancasila.
o
Sutardji membacakan pengagumnya puisi kontemporer.
o
Sekretaris itu mengambilkan atasannya air minum.
o
Pamanku membelikan anaknya rumah mungil.
Keterangan (Ket)
• Bagian
kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian kalimat yang
lainnya (S,P,O,Pel). Posisinya bisa di awal, tengah, maupun akhir kalimat.
Pengisi Ket adalah frasa nominal, frasa preposisional, adverbia, atau klausa.
Contoh:
o Sekretaris
itu mengambilkan atasannya air minum dari kulkas.
o Lia
memotong roti dengan pisau.
o Karena
malas belajar, mahasiswa itu tidak lulus.
Kalimat Efektif
Kalimat Efektif adalah :
• Kalimat
yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga
dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula.
Syarat
Kalimat Efektif :
- kesatuan
- ketepatan
- kepaduan
- kehematan
- keparalelan
- kelogisan
1. Kesatuan
Terdapat satu ide pokok dalam kalimat.
Contoh
kalimat yang tidak jelas kesatuan gagasannya:
·
Dalam pembangunan sangat berkaitan dengan stabilitas politik.
(memakai kata depan yang salah sehingga gagasan kalimat menjadi kacau)
Contoh
kalimat yang jelas kesatuan gagasannya :
·
Pembangunan sangat berkaitan dengan stabilitas politik..
2. Kepaduan (Koherensi)
· Hubungan
yang padu antara unsur-unsur pembentuk kalimat (kata, frasa, klausa serta tanda
baca yang membentuk S-P-O-Pel-Ket dalam kalimat.
Contoh kalimat
yang tidak koheren :
·
Saya punya rumah baru saja diperbaiki.
Contoh kalimat
yang koheren :
·
Rumah saya baru saja diperbaiki.
3. Keparalelan (Kesejajaran)
· Keparalelan
atau kesejajaran adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola
atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat.
Contoh paralelisme
yang salah.
·
Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, membuat katalog,
dan buku-buku diberi label.
Contoh Paralelisme
yang benar.
·
Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, pembuatan
katalog, dan pelabelan buku.
4. Penekanan
· Suatu
perlakuan khusus menonjolkan bagian kalimat sehingga berpengaruh terhadap
makna kalimat secara keseluruhan.
Cara yang
dipakai untuk memberi penekanan:
- Meletakkan
kata yang ditonjolkan di depan.
- Melakukan
pengulangan kata (repetisi).
- Melakukan
pengontrasan kata kunci.
- Menggunakan
partikel/penegas.
Contoh:
o
Pada bulan Desember kita ujian akhir semester (bukan bulan
November)
o
Saudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, kita
tidak suka ditipu, kita tidak suka dibodohi.
o
Penduduk desa itu tidak menghendaki bantuan yang bersifat sementara,
tetapi bantuan yang bersifat permanen.
o
Andalah yang bertanggung jawab menyelesaikan
masalah ini.
5. Kehematan
• Kehematan
adalah menghindari pemakaian kata yang tidak perlu ( tidak memakai kata-kata
yang mubazir, tidak mengulang subyek, tidak menjamakkan kata yang memang sudah
berbentuk jamak)
Contoh kalimat
yang tidak hemat:
o Saya
melihat dengan mata kepala saya sendiri bahwa mahasiswa itu belajar seharian
dari pagi sampai petang.
Contoh kalimat
yang hemat:
·
Saya melihat sendiri mahasiswa itu belajar seharian.
Contoh
kalimat efektif dan tidak efektif
A. paragraf tidak efektif
Untuk mengurangi ancaman banjir,
ribuan batang bakau ditanam kembali di jalur hijau sepanjang tepian tol menuju
arah Bandara Soekarno-Hatta. Banjir merendam jalan tol tersebut akhir-akhir ini
terbukti melumpuhkan arus lalu lintas penerbangan domestik dan internasional.
B. Paragraf efektif
Untuk mengurangi ancaman banjir,
ribuan batang bakau ditanami lagi di jalur hijau sepanjang tepian tol menuju
arah Bandara Soekarno-Hatta. Banjir yang merendam jalan tol tersebut,
akhir-akhir ini terbukti melumpuhkan arus lalu lintas penerbangan domestik dan
internasional.
Referensi :
http://tjatoer-indo.blogspot.com/2009_07_01_archive.html