Sabtu, 28 April 2012

EVALUASI PRESTASI



Evaluasi prestasi dapat membantu pengambil keputusan untuk kepentingan promosì, transfer dan demo sì karyawan, yang pada umumnya didasarkan pada prestasì kerja masa lalu atau antisipasìnya. Promosi sering merupakan bentuk penghargaan terhadap prestasi kerja masa lalu.

- Program evaluasi prestasi

Dalam banyak program evaluasi prestasi kerja, perilaku yang paling baru (recent behavior) dari karyawan yang dinilai mewarnai penilaian. Dengan hanya menggunakan perilaku yang paling baru untuk mengadakan evaluasi dapat menimbulkan kesalahan yang dinamakan kesalahan penstiwa baru (recency events error).
Karena lupa memasukkan perilaku penting di masa yang lalu, dapat menimbulkan prasangka yang kuat dalam evaluasi. Mereka yang dinilai biasanya menyadari kecenderungan ini dan menjadi kelihatan berminat, produktif, dan koperatif justru sebelum evaluasi formal.
Kesalahan penilaian mungkin dibuat minimum, apabila :

  • Setiap dimensi menunjukkan satu kegiatan tunggal dan bukan sekelompok kegiatan tunggal.
  • Penilaian atas dasar yang biasa) dapat mengamati perilaku orang yang dinilai sewaktu pekerjaan itu dilaksanakan.
  • Istilah seperti rata-rata tidak digunakan pada skala penilaian karena penilai yang berbeda-beda mempunyai beraneka macam reaksi terhadap istilah semacam itu.
  • Penilai tidak harus mengevaluasi kelompok besar kelelahan clan kesulitan dalam membedakan mereka yang dinilai menjadi masalah utama.
  • Penilai dilatih untuk menghindari kesalahan semacam kelonggaran, kekerasan, pancaran cahaya kecenderungan sentral dan peristiwa baru. 6. Dimensi yang dievaluasi mempunyai "penuh arti" dinyatakan dengan jelas, dan penting.

- Metode Memperkecil Kesalahan

Dalam pengambilan keputusan, ada beberapa langkah-langkah untuk memperkecil masalah yang akan muncul saat pengambilan keputusan telah dilakukan. Maka dari itu, berikut adalah metode untuk memperkecil masalah :
  •  Tetapkan apakah hal itu termasuk keinginan/kebutuhan, mendesak/penting, bisa ditunda/tidak. 
  • Apakah ada alternatif yang lebih baik? 
  • Tinjaulah tujuan hidup Anda, sesuai/tidak? Lalu putuskan berdasarkan skala prioritas.
  • Seberapa penting hal ini bagi Anda? Bagaimana akibatnya jika Anda melakukannya? Bagaimana akibatnya jika Anda tidak melakukannya? Bagaimana cara Anda mengatasi/mengurangi akibat buruk tersebut? Apa langkah perbaikan yang bisa diambil/apa saja langkah selanjutnya sehubungan dengan konsekuensi keputusan di atas?
  • Berilah batasan yang jelas dalam menilai suatu situasi 
  • Lengkapilah diri dengan persiapan data sebanyak mungkin
  • Turutilah suara hati Anda 
  • Kalau mungkin, ambilllah keputusan secara bertahap
  • Bila Anda ingin membeli sesuatu cobalah untuk meminjam dulu pada orang lain, untuk mengetahui apakah Anda benar-benar membutuhkan barang tersebut/apakah merk barang tersebut benar-benar bagus kualitasnya (sesuai keinginan Anda)
  • Tentukanlah batas terakhir saat mengambil keputusan dan taatilah
        Jauh lebih baik mengambil keputusan (walaupun pada akhirnya terbukti salah), daripada tidak mengambil keputusan sama sekali. Dari kesalahan-kesalahan tersebut kita bisa mengambil pelajaran untuk menuju kepada langkah-langkah baru (dan keputusan-keputusan baru yang lebih baik). Prediksi apa resiko terburuk jika keputusan kita salah. Jika kita sanggup untuk menghadapi resiko terburuk tersebut maka lakukanlah. Terjunlah secara penuh untuk lebih meningkatkan prosentase keberhasilan dari setiap keputusan yang kita ambil. Ingat, jangan setengah-setengah karena hidup kita adalah taruhannya! 

referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar