KEPUTUSAN MANAJERIAL MENENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI
Keputusan
merupakan pilihan yang dibuat dari beberapa alternative yang
tersedia. Pengambilan keputusan adalah proses identifikasi masalah yang
kemudian memecahkannya. Suatu Pengambilan keputusan yang baik merupakan bagian
dari manajemen yang baik, karena keputusan lahyang menentukan bagaimana cara
suatu organisasi menyelesaikan masalahnya, lalu mengalokasikan sumber daya dan
meraih sasaran. Setiap manajer harus menajamkan ketrampilan dalam membuat keputusan. Pertumbuhan,
kemakmuran atau kegagalan suatu perusahaan merupakan hasil dari
suatu keputusan yang dibuat oleh para manajer. Membuat
suatu keputusan bukanlah hal yang mudah. Keputusan harus dilihat dari
berbagai factor yang terus berubah, ketidakjelasan informasi dan dan
aneka pandangan yang bertentangan.
Macam-macam
keputusan :
1.
Keputusan terprogram : Keputusan yang dibuat untuk menangani situasi /
masalah yang cukup sering terjadi, sehingga pembuat keputusan dapat
membuat aturan-aturan pembuatan keputusan untuk diterapkan di masa depan.
Misalnya keputusan untuk memesan persediaan ketika persediaan berada pada
level tertentu.
2.
Keputusan tidak terprogram : Keputusan yang dibuat dalam menanggapi situasi
yang unik, tidak familier dan
tidak terstruktur serta menimbulkan konsekuensi-konsekuensi penting bagi suatu
organisasi.
Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai
mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur organisasi terdiri atas
unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
JOB DESCRIPTION
Wewenang,
kewajiban dan tanggung jawab menjadi jelas. Ini akan mencegah kekacauan,konflik
kekuasaan, tumpang tindihpekerjaan dan kecenderungan saling lempar tugas,
wewenang dan tanggungjawab apabila ada kemungkinan kesulitan. (Iskandar,
1992:28) Pembagian kerja mutlak
diperlukan, sebab tanpa adanya pembagian kerja, mereka akan bekerja menurut
kemauan sendiri tanpa menghiraukan Tujuan organisasi atau perpustakaan, oleh
karena itu dalam perpustakaan perlu sekali adanya pembagian kerja yang baik dan
dapat memberikan penjelasan bagi karyawan/bawahan agar dapat melaksanakan tugas
dengan baik, sesuai dengan beban kerja yang menjadi tanggung jawabnya (Iskandar,
1992:28).
Pendelegasian
(pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen penting dalam
fungsi pembinaan. Sebagai manajer perawat dan bidan menerima
prinsip-prinsip delegasi agar menjadi lebih produktif dalam melakukan
fungsi-fungsi manajemen lainnya. Delegasi wewenang adalah proses dimana manajer
mengalokasikan wewenang kepada bawahannya.
Ada empat kegiatan
dalam delegasi wewenang:
1.
Manager perawat/bidan menetapkan dan memberikan tugas dan tujuannya kepada
orang yang diberi pelimpahan;
2. Manajer melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk
mencapai tujuan;
3.
Perawat/bidan yang menerima delegasi baik eksplisit maupun implicit menimbulkan
kewajiban dan tanggung jawab.
4.
Manajer perawat/bidan menerima pertanggungjawaban (akontabilitas) atas hasil yang
telah dicapai.
DEPARTEMENTASI
Departementasi pada prinsipnya adalah suatu bentuk pembagian
kerja, hanya saja bentuk pembagian kerja ini sudah diperkembangkan sedemikian
rupa sehingga pembgian kerja ini lebih didasarkan pada pengelompokkan tugas bukan
berdasarkan orang perorang
DASAR-DASAR DALAM
PELAKSANAAN DEPARTEMENTASI
Seperti telah dikemukakan di muka maka departementasi dapat
didasarkan pada beberapa pertimbangan. Yang perlu diingat bahwa melaksanakan departementasi
harus dapat meningakatkan efisiensi dan efektivitas dan bukan sebaliknya. Di
sini akan kami berikan beberapa dasar yang dapat dipakai dalam pelaksanaan
departementasi. Perlu di catat di sini bahwa dasar untuk pelaksanaan departementasi
tidak boleh bersifat statis tetapi harus bersifat dinamis. Artinya dasar untuk
pelaksanaan departementasi di sini sebenarnya dapat ditambah sesuai dengan
perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Dasar tersebut antara lain:
1. Departementasi Berdasarkan Proses Produksi
2. Departementasi Berdasarkan Jenis Product
3. Departementasi Berdasarkan Lokasi
4. Departementasi Berdasarkan fungsi
5. Departementasi Berdasarkan Jenis Pembeli
6. Departementasi Berdasarkan Waktu Berproduksi
7. Departementasi Berdasarkan Jumlah Personil
RENTANG
KENDALI (SPAN OF CONTROL)
Sering
disebut juga Span of Management, Span of Executive atau Span of Authority. Adalah
batas jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara
effektif oleh seorang manager.
PERLUNYA RENTANG KENDALI DALAM ORGANISASI
1.
Keterbatasan
waktu
2.
Keterbatasan
pengetahuan
3.
Keterbatasan
kemampuan
4.
Keterbatasan
perhatian
Rentang
Kendali setiap pemimpin / manager tidak sama (relatif)
FAKTOR YANG MEMBATASI RENTANG KENDALI
(1)
1.
Sifat dan
terperincinya rencana
2.
Latihan-latihan
dalam perusahaan
3.
Posisi
Manager dalam perusahaan
4.
Dinamis
& Statisnya Organisasi
5.
Efektivitas
Komunikasi
6.
Tipe
pekerjaan yang dilakukan
7.
Kecakapan
& Pengalaman Manager
8.
Span of
Personality and Energy
9.
Dedikasi
dan Partisipasi bawahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar