Selasa, 10 April 2012

KEPUTUSAN MANAJERIAL MENENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI


KEPUTUSAN MANAJERIAL MENENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI
Keputusan merupakan pilihan yang dibuat dari beberapa alternative yang tersedia. Pengambilan keputusan adalah proses identifikasi masalah yang kemudian memecahkannya. Suatu Pengambilan keputusan yang baik merupakan bagian dari manajemen yang baik, karena keputusan lahyang menentukan bagaimana cara suatu organisasi menyelesaikan masalahnya, lalu mengalokasikan sumber daya dan meraih sasaran. Setiap manajer harus menajamkan ketrampilan dalam membuat keputusan. Pertumbuhan, kemakmuran atau kegagalan suatu perusahaan merupakan hasil dari suatu  keputusan yang dibuat oleh para manajer. Membuat suatu keputusan bukanlah hal yang mudah. Keputusan harus dilihat dari berbagai factor yang terus berubah, ketidakjelasan informasi dan dan aneka pandangan yang bertentangan.
Macam-macam keputusan :
1. Keputusan terprogram : Keputusan yang dibuat untuk menangani situasi / masalah yang cukup sering terjadi, sehingga pembuat keputusan dapat membuat aturan-aturan pembuatan keputusan untuk diterapkan di masa depan. Misalnya keputusan untuk memesan persediaan ketika persediaan berada pada level tertentu.
2. Keputusan tidak terprogram : Keputusan yang dibuat dalam menanggapi situasi yang unik,       tidak familier dan tidak terstruktur serta menimbulkan konsekuensi-konsekuensi penting bagi suatu organisasi.
Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur organisasi terdiri atas unsur  spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.


JOB DESCRIPTION
Wewenang, kewajiban dan tanggung jawab menjadi jelas. Ini akan mencegah kekacauan,konflik kekuasaan, tumpang tindihpekerjaan dan kecenderungan saling lempar tugas, wewenang dan tanggungjawab apabila ada kemungkinan kesulitan. (Iskandar, 1992:28)  Pembagian kerja mutlak diperlukan, sebab tanpa adanya pembagian kerja, mereka akan bekerja menurut kemauan sendiri tanpa menghiraukan Tujuan organisasi atau perpustakaan, oleh karena itu dalam perpustakaan perlu sekali adanya pembagian kerja yang baik dan dapat memberikan penjelasan bagi karyawan/bawahan agar dapat melaksanakan tugas dengan baik, sesuai dengan beban kerja yang menjadi tanggung jawabnya (Iskandar, 1992:28).   

PENDELEGASIAN
Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen penting dalam
fungsi pembinaan. Sebagai manajer perawat dan bidan menerima prinsip-prinsip delegasi agar menjadi lebih produktif dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Delegasi wewenang adalah proses dimana manajer mengalokasikan wewenang kepada bawahannya.

Ada empat kegiatan dalam delegasi wewenang:
1. Manager perawat/bidan menetapkan dan memberikan tugas dan tujuannya kepada orang yang diberi pelimpahan;
2. Manajer melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan;
3. Perawat/bidan yang menerima delegasi baik eksplisit maupun implicit menimbulkan kewajiban dan tanggung jawab.
4. Manajer perawat/bidan menerima pertanggungjawaban (akontabilitas) atas hasil yang telah dicapai.

DEPARTEMENTASI
Departementasi pada prinsipnya adalah suatu bentuk pembagian kerja, hanya saja bentuk pembagian kerja ini sudah diperkembangkan sedemikian rupa sehingga pembgian kerja ini lebih didasarkan pada pengelompokkan tugas bukan berdasarkan orang perorang

DASAR-DASAR DALAM PELAKSANAAN DEPARTEMENTASI

Seperti telah dikemukakan di muka maka departementasi dapat didasarkan pada beberapa pertimbangan. Yang perlu diingat bahwa melaksanakan departementasi harus dapat meningakatkan efisiensi dan efektivitas dan bukan sebaliknya. Di sini akan kami berikan beberapa dasar yang dapat dipakai dalam pelaksanaan departementasi. Perlu di catat di sini bahwa dasar untuk pelaksanaan departementasi tidak boleh bersifat statis tetapi harus bersifat dinamis. Artinya dasar untuk pelaksanaan departementasi di sini sebenarnya dapat ditambah sesuai dengan perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Dasar tersebut antara lain:
1. Departementasi Berdasarkan Proses Produksi
2. Departementasi Berdasarkan Jenis Product
3. Departementasi Berdasarkan Lokasi
4. Departementasi Berdasarkan fungsi
5. Departementasi Berdasarkan Jenis Pembeli
6. Departementasi Berdasarkan Waktu Berproduksi
7. Departementasi Berdasarkan Jumlah Personil

RENTANG KENDALI (SPAN OF CONTROL)
Sering disebut juga Span of Management, Span of Executive atau Span of Authority. Adalah batas jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara effektif oleh seorang manager.

PERLUNYA RENTANG KENDALI DALAM ORGANISASI
1.     Keterbatasan waktu
2.    Keterbatasan pengetahuan
3.    Keterbatasan kemampuan
4.    Keterbatasan perhatian
Rentang Kendali setiap pemimpin / manager tidak sama (relatif)

FAKTOR YANG MEMBATASI RENTANG KENDALI (1)
1.     Sifat dan terperincinya rencana
2.    Latihan-latihan dalam perusahaan
3.    Posisi Manager dalam perusahaan
4.    Dinamis & Statisnya Organisasi
5.    Efektivitas Komunikasi
6.    Tipe pekerjaan yang dilakukan
7.    Kecakapan & Pengalaman Manager
8.    Span of Personality and Energy
9.    Dedikasi dan Partisipasi bawahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar